Kamis, 07 April 2011

PERKEMBANGAN POLITIK LUAR NEGERI AUSTRALIA


Australia merupakan salah satu negara yang memiliki sejarah menarik. Australia bisa maju seperti sekarang ini tidak terlepas dari peran serta negara maju yang menjadi negara induknya terdahulu yaitu Inggris. Inggris merupakan negara induk Australia karena Australia pada awalnya adalah daerah koloni milik Inggris. Selain itu, hubungan luar negeri Australia dengan negara tetangga juga merupakan faktor penting yang menjadikan Australia seperti sekarang ini.
            Pada awal berdirinya Commonwealth of Australia, merupakan tonggak sejarah baru bagi Australia. Saat itu adalah suatu era, dimana enam koloni yang berdiri sendiri secara terpisah-pisah, bergabung menjadi satu yang kemudian disebut sebagai Federasi Colonial. Saat itu satu bangsa siap untuk lahir yaitu Australia. Pada masa itu Australia memiliki wewenang untuk mengatur kedaan negaranya sendiri dan terbebas dari Inggris. Namun Australia belum mampu untuk menjalankan negara itu sendiri, Australia masih membutuhkan bantuan dari negara induknya yaitu Inggris.
Untuk urusan dalam negeri, Australia telah diberi kemerdekaan oleh Inggris. Namun urusan luar negeri Australia masih memerlukan pengawasan dari pemerintah Inggris. Semua hubungan bangsa lain masih harus diatur oleh pemerintah Inggris. Pada saat itu lahirlah pendapat dari kalangan pemerintah Federal Australia bahwa “tidak ada perbedaan kepentingan antara Australia dengan Inggris”. Namun akhirnya pendapat ini dipatahkan karena adanya kepentingan Australia akan suatu pulau yaitu Irian. Keadaan ini telah di sadari lebih dulu oleh Quensland. Akibat dari letak yang jauh dari Inggris, Australia tidak banyak mendapat dukungan dari Inggris untuk mempertahankan maupun menduduki Quensland. Akibat dari adanya keadaan yang demikian, pemerintah Australia mulai berfikir bagaimana caranya mereka mempertahankan diri tanpa selalu mengharapkan bantuan dari Inggris.


            Pada tahun 1907, Australia diberi status dominion. Dengan demikian statusnya sebagai koloni Inggris mulai ditinggalkan. Status dominion ini memungkinkan Austalia untuk mulai memikirkan sendiri urusan hubungan luar negerinya. Untuk selanjutnya Australia tidak lagi ditangani oleh Inggris dalam melakukan hubungan luar negerinya. Dan pada tahun 1909, Australia mengeluarkan undang-undang yang disebut The Defence Act. Australia mulai mengambil inisiatif sendiri pembinaan pertahanannya.

1.      Australia pada Masa Perang Dunia I

·         Selama perang dunia pertama berlangsung. Australia selalu berada dibelakang Inggris. Inggris selalu membantu Australia terutama di bidang militer. Australia masih bersandar pada angkatan bersenjata milik Inggris yang dikenal baik dalam urusan berperang.
Alasan Inggris selalu membantu Australia karena:
a)      Australia merupakan negara bekas koloni Inggris, meskipun sudah berdiri sendiri namun ikatan tersebut masih terjaga.
b)      Rakyat dan pemerintah Australia tidak merasa keberatan atas campur tangan Inggris terhadap politik luar negerinya.
c)      Pada saat itu angkatan perang Australia relatif masih sangat lemah dan kecil.
d)     Australia membutuhkan perlindungan dan bantuan Inggris untuk kemanan serta pertahanan wilayahnya.
·         Dalam perang dunia pertama, Australia berperang menghadapi beberapa negara, yaitu:
a)      Tahun 1914, Australia menghadapi Jerman di New Guinea dan pada saat itu pula Guinea menyerah.
b)      Pasukan Australia diberangkatkan menuju Timur Tengah dan kawasan Eropa untuk membantu pasukan Inggris melawan pasukan Jermen, Australia dan Turki. Pada 9 November 1914, pasukan Australia berhasil menenggelamkan kapal Emden (kapal perang Jerman) yang berada di Samudra Hindia.
c)      ANZAC yaitu pasukan gabungan Australia dan New Zealand Army Corps, bersama-sama dengan pasukan Inggris dan Perancis bermaksud membantu Rusia yang pada saat itu mengalami tekanan dari pihak Jerman. Namun upaya ini mengalami kagagalan.
Setelah perang dunia pertama usai, timbul kesadaran dalam diri rakyat Australia bahwa Australia berhak disejajarkan dengan negara-negara lain yang sudah lama berdiri. Perdana menteri Australia, William Highes mendesak agar Australia diakui dan memiliki hak yang sama dengan bangsa merdeka lainnya. Dan pada akhinya tuntutan Highes tersebut dikabulkan oleh Inggris. Untuk pertama kalinya Australia mendatangani perundingan perdamaian Versailles. Dan ketika Liga Bangsa-Bangsa di bentuk, Australia ikut menjadi anggota di dalamnya.
Pada tahun 1931, Atatue Of West Minster secara resmi mengakhiri kekuasaan Inggris. Dengan demikian Inggris tidak lagi berkuasa untuk mengawasi hubungan luar negeri Australia. Namun Australia masih tetap mengandalkan Inggris dalam kepentingan luar negerinya.
2.      Australia pada Masa Perang Dunia II
Perang Dunia II diawali dengan serangan Jerman terhadap Polandia pada tanggal 1 September 1939. Tidak lama kemudian Inggris menyatakan perang terhadap Jerman, dan Australia siap membantu Inggris. Dua tahun setelah meletusnya Perang Dunia II, Jepang menyerang pangkalan Amerika Serikat di Pearl Harbor (7 Desember 1941). Serangan Jepang ini melibatkan Amerika Serikat secara langsung dalam Perang Dunia II. Kemudian Jepang berhasil menguasai Malaya, Filipina, dan Indonesia. Serangan Jepang ini merupakan ancaman langsung bagi Australia. Australia meminta perlindungan angkatan laut dan angkatan udara kepada Amerika Serikat. Dan Australiapun dapat menghindari serbuan Jepang.

3.      Hubungan Luar Negeri Australia Pasca Perang Dunia II
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, banyak terjadi perubahan di seluruh bagian dunia. Perubahan yang menonjol adalah banyaknya daerah di Asia dan Afrika yang awalnya dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa telah terlepas dan merdeka. Berakhirnya Perang Dunia II membuat Inggris kehilangan koloninya di Asia dan Inggris Raya, mengalami kemunduran.
            Perubahan-perubahan ini, berpengaruh pada politik luar negeri Australia. Australia yang pernah mendapat bantuan Amerika dalam menghindari serangan Jepang, telah membuat Australia perlahan-lahan lepas dari Inggris. Pada tahun 1951, Australia mulai mengadakan kerjasama dengan New Zealand dan Amerika Serikat. Kerjasama ini menghasilkan perjanjian yaitu perjanjian ANZUS TREATY. Perjanjian ini adalah perjanjian pertama yang di tandatangani Australia tanpa campur tangan Inggris.
            Berakhirnya Perang Dunia II ini menyadarkan Australia bahwa negaranya berada di wilayah Asia, khususnya wilayah Asia Tenggara, dan terletak di Pasifik. Dengan munculnya kesadaran tersebut, Australia mulai memiliki keinginan untuk menjalin hubungan baik dengan negara tetangganya. Pada tahun 1950, Australia berkeinginan untuk menderikan suatu organisasi yang menjadi wadah bagi negara-negara Asia (Asia Selatan dan Asia Tenggara) yang disebut dengan Colombo Plan.
            Latar belakang berdirinya Colombo Plan adalah adanya kesadaran bahwa kepentingan penduduk Asia meliputi kepentingan seperempat penduduk dunia. Colombo memiliki dua program pokok yaitu Economic Development Programmed dan Technical Cooperation Sceheme. Hasil yang telah ada dari program tersebut adalah adanya peningkatan dalam bidang produksi pertanian, pengairan, dan perluasan tanah yang di olah. Technical Cooperation Scheme bertidak sebagai penyedia para ahli untuk memberikan latihan bagi teknisi-teknisi dan member bantuan dalam berbagai proyek pembangunan. Selain itu para teknisi juga mendapat kesempatan mengikuti pendidikan dan latihan khusus di Australia. Walaupun Australia masih terikat oleh Inggris dalam British Commonwealth Of Nations, namun ikatan Inggris semakin longgar. Inggris tidak lagi menjadi partner dagang utama Australia, karena Australia lebih memilih Jepang dan negara-negara asean sebagai partner dagangnya. Sebagai negara yang ikut menanda tangani piagam PBB, Australia mulai aktif dalam berbagai kegiatan badan internasional.






4.      Hubungan Luar Negeri Australia dengan Negara Lain
Sebagai negara yang merdeka, Australia memiliki tugas utama memberikan kesejahteraan, keamanan dan kedamaian terhadap warga negaranya juga penduduk dunia. Tugas tersebut bisa diwujudkan dengan cara membina baik dengan negara lain.
Kebijakan luar negeri Australia sejak awal pada dasarnya cenderung berkiblat pada Inggris dan Amerika Serikat, mengikuti ikatan moral dan tradisi nasionalnya dalam menjalankan politik luar negerinya. Australia memberi perhatian khusus kepada Cina, Jepang, dan negara-negara Asean, Selandia Baru, Papua Nugini, dan negara-negara Pasifik Selatan.
            Australia juga memberi pandangan secara istimewa terhadap Asean karena organisasi regional negara-negara Asia Tenggara ini dapat dianggap sebagai The Stabilizing Factor di Asia Tenggara. Kerjasama dengan Asean merupakan salah satu tiang politik luar negeri Australia. Asean dianggap kelompok yang mempunyai prospek hubungan ekonomi yang cerah dan dinamis. Dioalog Australia-Asean dimulai sejak tahun 1974. Pada tahun 1978, dibentuk forum Australia-Asean Consultative Meeting yang mengadakan kegiatan pertemuan secara berkala.
            Dengan negara-negara kawasan Pasifik Selatan, Australia juga mempunyai kepentingan strategis, politis, dan ekonomis yang semakin meningkat. Australia menganggap negara-negara tersebut sebagai halaman belakangnya.
            Dengan Selandia Baru, Australia berusaha untuk tetap memelihara keserasiannya. Tetapi hubungan itu seringkali mengalami hambatan psikologis karena kecenderungan Australia yang menganggap selandia baru sebagai saudara muda.
            Antara Australia dengan Papua New Guinea terdapat hubungan khusus dalam berbagai kegiatan pemerintah dan non pemerintah. Komitmen Australia terhadap Negara bekas wilayah kekuasaannya itu sangat mendasar dalam politik luar negerinya.






5.      Hubungan luar negeri Australia dengan Indonesia
Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapat sorotan dari kebijakan dan hubungan luar negeri Australia Indonesia di mata Australia merupakan salah satu negara di Pasifik Selatan yang tentu saja terletak di bagian utara Australia hubungan tersebut naik dan turun dipengaruhi oleh keadaan masing-masing negara dan dunia international.
            Di bidang ekonomi, kedua negara telah menanda tangani persetujuan dagang pada Desember 1959 yang di perbaharui pada November 1972. Sejak itu pertumbuhan neraca perdagangan menunjukan peningkatan kedua negara juga merintis kerjasama ekonomi di Laut Timur mengenai eksploitasi minyak dan gas.
            Di bidang pertahanan dan keamanan, cukup banyak program kegiatan yang dilakukan salah satunya yaitu kerjasama pertahanan (defence cooperation) yang disingkat DEPCO meliputi kegiatan seperti patroli bersama, latihan perang bersama, pemetaan pertama dan pertukaran personil.
            Pada tahun 1968, Australia dan Indonesia menandatangani perjanjian kebudayaan. Suatu perjajian kebudayaan pertama yang dibuat oleh Australia dengan negara lain. Tahun 1972, dicapai kesepakatan untuk mendirikan pusat kebudayaan Australia di Jakarta.
            Sedangkan dalam rangka Colombo Plan, Indonesia telah banyak memanfaatkan beberapa proyek terutama di bidang pendidikan, yaitu penanda tanganan naskah kerjasama pada Desember 1987 berupa bantuan tenaga pengajar Bahasa Indonesia untuk pengembangan kurikulum Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah dasar dan menengah Australia Utara, serta kerjasama dalam program pendidikan teknik dan kejuruan.

1 komentar:

  1. bagaimana politik luar negri australia dan hubungan bilateral dengann india?trimahkasi

    BalasHapus